Jumat, 17 Juni 2011

Virus Trend Terkini

Membaca berita mengenai Stuxnet yang ramai dibicarakan ibarat membaca novel karangan Ian Fleming, karena diinformasikan disana bahwa Stuxnet diciptakan sedemikian rupa guna mencuri informasi dan mengacaukan instalasi nuklir Iran. Dan karena kisahnya ibarat novel 007 yang tidak terjadi pada orang awam, hal ini membuat pengguna komputer tidak sadar kalau Stuxnet juga mengancam komputer dan jaringan komputer perusahaannya ….. sekalipun tidak menggunakan SCADA.

Kabar buruknya, Indonesia yang juga menjadi korban terbesar Stuxnet sesudah Iran. Hal yang juga menjadi pertanyaan, kok Stuxnet bisa menyebar disini ? Salah satu sebabnya adalah karena faktor penyebaran Stuxnet yang mengandalkan UFD (USB Flash Disk) untuk menyebarkan dirinya. Seperti kita ketahui, Indonesia adalah pelopor virus lokal yang memanfaatkan UFD sebagai faktor penyebaran utamanya dan pengguna UFD di Indonesia sangat diyakini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Tetapi ada satu hal yang tidak di informasikan dengan baik kepada pengguna komputer, selama ini yang menjadi fokus adalah bagaimana Stuxnet mengacaukan program SCADA buatan Siemens yang selain digunakan diinstalasi pendukung nuklir Iran juga digunakan di perusahaan besar yang bergerak di bidang Gas dan Minyak. Tetapi dampak Stuxnet terhadap pengguna komputer non SCADA jarang sekali di bahas. Padahal secara nyata, Stuxnet yang berhasil menginfeksi jaringan komputer non SCADA akan memberikan dampak yang tidak kalah dashyat dibandingkan virus lain seperti :
     
· Mematikan Print Sharing sehingga aktivitas printer yang di share
  di jaringan menjadi terganggu.
· Menyebabkan harddisk (yang berapapun besarnya) menjadi penuh /
   Low Disk Space.
· Banyak aplikasi internal perusahaan tidak bisa berjalan.
· Komputer menjadi hang / lambat.
· Koneksi jaringan terputus.

Awal tahun 2010, selain Conficker dan Sality, virus yang masih wara wiri dan perlu dikhawatirkan adalah antivirus palsu, Rogue Antivirus atau Fake Antivirus. Antivirus palsu ini sangat membandel dan selalu mengeluarkan varian terbaru untuk menginfeksi korbannya karena ada keuntungan finansial yang didapatkan oleh pembuat antivirus palsu ini dari korbannya yang umumnya awam dan dengan lugu takut atas pesan palsu adanya virus pada komputernya dan mengikuti saran dari program antivirus palsu ini untuk membeli antivirus palsu dan memasukkan nomor kartu kredit ke situs penjualan antivirus palsu. Hebatnya adalah tampilan antivirus palsu ini sangat meyakinkan dan dalam beberapa tampilan sangat meyakinkan baik tampilan situs maupun tampilan interface (tatap mukanya) tidak kalah dengan antivirus asli sehingga korbannya mudah percaya. Aksi antivirus palsu berjalan sepanjang tahun dimana pada awal tahun memanfaatkan Zbot yang ditengarai menjadi kendaraan menyebarkan Zeus botnet yang menggemparkan dunia internet karena dicurigai digunakan oleh pemerintah China memata-matai Google. Untuk informasi Zbot dilahkan lihat di http://vaksin.com/2010/0210/basmi%20zbot/basmi%20zbot.html. Lalu di akhir kuartal 1 2010, antivirus palsu melalui virus yang bernama W32/Oficla.FA memanfaatkan nama Facebook menyebarkan dirinya melalui email guna mengelabui korbannyahttp://vaksin.com/2010/0410/oficla/oficla.html. Lalu di akhir kuartal 3 2010, lagi-lagi antivirus palsu mengeluarkan jurus baru dimana jika selama ini tampilannya hanya mengeluarkan tampilan ancaman yang sangat mengganggu tentang banyaknya virus jahat yang menginfeksi komputer. Di akhir kuartal 3 2010 antivirus palsu mengeluarkan tampilan baru seakan-akan komputer korban mendapatkan serangan (dan terinfeksi) dari virus jaringan sepeti Conficker lengkap dengan lokasi file di komputer yang bersankutan, lalu tampilan ini disempurnakan lagi seakan-akan komputer korban terdeteksi mengirimkan email bervirus dalam jumlah besar.

Mei 2010, Candid Camera Prank, virus pertama yang berhasil menyebar melalui Facebook dan secara otomatis menyebarkan diri antar akun Facebook. Kalau selama ini virus-virus lain hanya memanfaatkan nama Facebook atau melakukan phishing atas situs Facebook guna mencuri kredensial, maka kali ini benar-benar ada aplikasi yang memanfaatkan API (Application Programming Interface) Facebook dan tampil seakan-akan sebagai aplikasi Facebook yang tidak berbahaya. Kenyataannya, jika pengguna Facebook meng”allow” aplikasi tersebut, otomatis semua kontaknya akan dikirimi pesan palsu seakan-akan ada gambar nakal (candid camera) yang menarik untuk dilihat dan bila di klik akan mengaktifkan aplikasi tersebut di akun Facebook yang lain dan menyebarkan dirinya ke seluruh kontak akun tersebut. Karena menyebar melalui Facebook, virus ini tidak terikat oleh platform tertentu. Asalkan anda memiliki akun Facebook, mau akses dari OS apapun, Windows, Linux, Mac atau smartphone, virus ini akan dapat menyebar melalui akun Facebook anda.http://vaksin.com/2010/0510/Candid%20Camera%20Prank/Candid%20Camera%20Prank.htm. Pada akhir Oktober 2010, pembuat malware jahat dengan metode yang sangat mirip menggunakan issue Mc Donalds berpengawet guna memancing korbannya mengaktifkan aplikasi HD Video guna melihat film kentang McDonalds berpengawet yang sebenarnya mengandung kode jahat mengirimkan Event Invitation berisi video McDonalds tersebut ke seluruh kontaknya. Event Invitation digunakan oleh pembuat malware ini karena rupanya administrator Facebook sangat tanggap dan memblok automatic posting oleh apps Facebook pada “Candid Camera Prank”. Mungkin karena merasa thema video McDonalds dirasa kurang menarik, maka pembuat malware merubah jurusnya dengan menggunakan dua senjata klasik guna menarik korban sebanyak-banyaknya, sex dan selebriti.[justify]       
  From : Hanzou ( Hacking sergeant )

NOTEPAD